Ada yang cukup menarik sehariaan ini baik di rumah, kampus, dan meja makan warung. Terjadi dialog yang cukup menarik antarmahasiswa seangkatan dan ke kakak tingkat dan ke saya. Semua orang selalu bertanya pertanyaan yang sama...
X (adek yang galau): mas galau.... Kak boleh tanya-tanya ga? (membawa buku kuning, buku KRS)
Y (saya): boleh, emang apaan?
X: mas dosen stars/skbb dan bla.. Bla.. Bla siapa ya yang paling bagus? (sambil bingung)
Y: semua bagus kok dek tergantung kamunya.. Hehe3 (sok bijak)
X: kalo kakak dulu siapa?
Y: oh aku dulu bu z...
X: dosen itu gimana?
Y: bagus kok,
X: tapi ngeri ah kak... Trus kasih nilainya susah apa gampang?
Y: tergantung usaha kita. Kalo kita kerja maksimal pasti hasilnya bisa maksimal juga...
X: duh… kalo dosen ini (membandingkan).
Y: bagus juga kok.. Hehe3
X: katanya bu z susah ya kasih nilai trus galak?
Y: itu kan demi kamu juga beliau galak..
X: trus aku harus ambil siapa?
Y: sapa aja boleh, toh semua dosen memberikan yang terbaik kepada mahasiswanya…
X: kalo aku ambil dia nilaiku jelek gimana atau malah ngga dapet apa-apa?
Y: kamu kalo ngga dapet ilmu sama dosen ini yo tanya aja ke dosen lain.
X: emang bisa ya kak? (tambah bingung)
Y: bisa lah… (berusaha meyakinkan)
X: mas aku masih sisa banyak jatah sksku kan 24, aku ambil akustika gimana? Atau makul yang ini?
Y: kamu bisa pake software ini ga?
X: ini software wajib mata kuliah ini.. trus aku ambil apa dong?
mungkin sohib semua pas kuliah juga menghadapi fenomena bingung seperti ini. Fenomena bingung musiman ini menyebabkan kegalauan tiap individu mahasiswa yang memulai semester barunya. Wajar ketika kita semua membandingkan seseorang yang dipanuti untuk kemudian dipilih. Banyak modus memilih dosen seperti mencari ilmu, mencari nilai, mencari gampangnya karena ngulang satu semester atau pilihan terakhir karena tidak mendapat jatah.
Namun sohib semua perlu mengingat bahwa ketika kita kuliah hal yang utama yang kita cari adalah ilmu dan bukan hanya nilai semata. Jika kita hanya mencari nilai saja tanpa melalui proses yang sepadan. Pada hakekatnya dosen adalah salah saru fasilitator mahasiswa dalam mendapatkan ilmu. Ketika kita tidak mendapatkan dosen yang kita cari jangan menganggap dunia akan kiamat. Mungkin dosen yang didapat akan terasa membosankan, killer, atau ngga nyambung dengan kita tapi ngga usah kuatir dosen yang anda ambil bukan satu-satunya sumber pengetahuan untuk mengantar sohib semua mencapai cita-cita. Masih ada sumber ilmu lain seperti buku atau internet yang selama ini menjadi sumber ilmu yang mudah di dapat. Jika kita sudah memiliki ‘gentong’ yang penuh otomatis dalam mengerjakan tugas akan mudah dan mudah-mudahan mendapatkan hasil sesuai harapan. So buat apa lagi kita galau?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar